Jumat, 01 November 2013

From Zero to Hero (prolog)


Namaku Erwin, Aku dilahirkan dengan kondisi jantung yang lemah, sampai pada suatu hari aku berkeingian kuat untuk jadi seorang pemenang. aku ingin bisa melakukan banyak hal seperti teman-temanku. di sekolah aku selalu di ejek karena keadaan ku yang miskin. Pakaian sekolah ku yang sudah kumal, sepatuku yang bolong, tapi itu bukan alasan bagiku untuk tidak semangat ke sekolah.

aku begitu prustasi ketika aku di buli oleh teman-teman sekelas. untung ada Airin dan Raka yang selalu membantu dan membelaku saat di buli di kelas. airin adalah teman sekelasku berambut panjang beralis agak tebal, hidungnya mancung dan bibirnya tipis yang rumahnya berdekatan dengan rumahku sedangkan raka orangnya mudah tersenyum dan mengerti kesedihan yang di hadapi temanya, rambutnya yang ikal cendrung keriting dan matanya yang tajam hidungnya yang mancung rumahnya juga berdekatan dengan rumahku. oh iya aku bersekolah di SDN 105 jaraknya sekitar 3 kilo dari rumahku. setiap hari aku di antar ibuku dengan sepeda ke sekolah.

aku orangnya pemalu, penakut, pendiam dan lemah. sampai pada suatu hari aku menguatkan diri dan melawan semua rasa negatif dalam diri dan menguatkan jantungku yang lemah untuk menggapai cita-citaku untuk menjadi seorang pemenang.

[ Bagaimana Erwin mewujudkan cita-citanya untuk menjadi seorang pemenang dengan segala keterbatasan yang ada. ]

From Zero to Hero


*ini cerbung pertama gw maaf kalo jelek atau gaje namanya juga pertaman hehe
penulis : Andri A. Hakim
FB : andri uye 
Twitter : @andri_uuye

Selasa, 29 Oktober 2013

Puisi Cahaya Bulan

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih selembut dahulu ? ...
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap
Sambil membenarkan letak leher kemejaku

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih
Lembah Mandalawangi ...
Kau dan aku tegak berdiri
Melihat hutan-hutan yang menjadi suram
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku semesra dahulu ? ...
Saat ku dekap kau dekaplah lebih mesra ...
Lebih dekat
Apakah kau masih akan berkata ...
Ku dengar detak jantungmu

Kita begitu berbeda dalam semua
Kecuali dalam cinta ...
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
Cahaya bulan menusukku
Dengan ribuan pertanyaan
Yang takkan pernah ku tahu
Dimana jawaban itu

Bagai letusan berapi
Bangunkanku dari mimpi
Sudah waktunya berdiri
Mencari jawaban ... Kegelisahan hati

by : Soe Hok Gie

Twitter : @Andri_uuye

Senin, 28 Oktober 2013

LUGY (prolog)



Cerita ini bukan hanya tentang cinta, tapi tentang hidup. Bagaimana hidup ini menjadi begitu rumit, begitu sulit untuk di mengerti. Tanpa ada sedikitpun kesempatan itu datang dan membantu, hanya saja aku tidak pintar belajar dari sebah kesalahan, aku seringkali mengulang semua kesalahan yang sebenarnya sudah lama ingin aku tinggalkan. Kalau sudah begini ingin rasanya aku hilang begitu saja, entah di telan bumi atau angin yang membawa ku pergi, meninggalkan semua kesakitan dan ketdakberdayaan yang di pandang sebagai kehinaan suatu saat nanti. Sekuat apapun aku berusaha aku belum juga tau apa yang akan terjadi selanjutnya, hidup ini terlalu singkat memang jika hanya untuk mengenang semua ketidakberdayaan, tapi ini terjadi di hidupku tanpa satu orangpun tau, merasakan bahkan melihat, aku tidak ingin dikasihani tapi aku butuh seseorang , teman, sahabat, cinta  atau apapun yang mampu membuatku kembali bangkit menghadapi semuanya, tapi nyatanya aku melihat diriku sendiri tanpa teman , sahabat, dan cinta. Aku tidak akan menyalahkan mereka jika mereka memang ingin pergi, tapi aku hanya tau semua manusia berhak mendapatkan kesempatan kedua, bahkan ketiga.  Semuanya terlihat seperti topeng, mendekat, baik dan setelah itu pergi tanpa jejak, tidak bukan tanpa jejak tapi meninggalkan jejak hitam yang tidak bisa terhapus dan akan membekas, dan pada saatnya nanti semua orang akan tau jejak hitam itu akan terlihat nyata dan kelam, bahkan bisa aku bayangkan semuanya akan lebih buruk dari ini.  Setidaknya aku berusaha untuk mengulur semua itu tapi yang pasti terjadi itu akan datang satu satunya yang bisa membuat semuanya aman adalah jika ada seseorang yang bisa menutupi jejak hitam itu , walau tidak bisa hilang setidaknya orang tidak akan pernah melihat itu, tapi dimana dia, apa ada? Entahlah semuanya masih terlalu rumit untuk aku bayangkan tapi aku berharap dia segera datang.
                                                            ***

Puisi Tentang Seseorang

Kulari ke hutan kemudian menyanyiku ...
Kulari ke pantai kemudian teriakku .
Sepi..sepi dan sendiri aku benci ...
Ingin bingar aku mau di pasar ..
Bosan aku dengan penat
Enyah saja kau penat
Seperti berjelaga jika ku sendiri

Pecahkan saja gelasnya biar ramai
Biar mengaduh sampi gaduh ...
Ada malaikat menyulam jaring labah-labah belang di tembok keraton putih
Kenapa tidak kau goyangkan saja loncengnya biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
Belok ke pantai ... ?

Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika ku sendiri

 
by : Dian Sastro


bulan di balik hitam



Detik ini aku terbangun di jantug sang malam
Kembali sendiri
Menatap langit langit malam yang penuh dengan awan hitam
Kemana bulan itu
Sudah lama aku  tidak melihatnya
Tidak melihat cahayanya
Tak ada pendarnya di tiap malamku
Qu buka jendela bambu, menghirup dalam dalam udara yang berhembus
Merasakan desiran yang menyapu wajahku,,
Hanya angin yang selalu datang menemaniku, menghembuskan udara yang dingin di hatiku yang dingin
Tanpa bulan
Tanpa cahayanya
Tanpa pendar nya yang indah
Kapan awan hitam itu akan berarak
Mengembalikan bulanku yang telah ditutupinya
Mengembalikan keindahan pendar yang selalu kurindukan

catatan si optimis 1



Jakarta, 24 oktober 2013 21:18
Sedih ketika tahu orang lain mendapatkan kesempatan yang begitu indah, sedih malah cenderung benci ketika orang lain mendapatkan apa yang begitu aku inginkan, miris memang tapi mengendalikan hati itu tidak semudah membalik telapak tangan. Berbagai buku motivasi, buku manajemen qolbu sering dan bahkan berkali kali di baca, tapi hati ini sulit sekali untuk ikhlas atas ujian Nya, sult sekali ikhlas atas taqdirnya, sulit sekali berfikir positif pada semua masalah yang datang, yang jelas jelas memang aku sediri yang mendatang kan masalah itu, dengan bersikap malas, penakut, arogan, sensitif, keinginan untuk berubah dan memperbaiki diri sangat lah kuat tap entah apa yang membuatnya begitu sulit, apa mungkin karna dosa yang sudah terlalu banyak dan melekat membuat hati ini tertutup hitam yang pekat dan sulit untuk menghilangkannya serta mengubahnya. Aq sadar, aq tau selama ini aku salah  sepertinya setan sudah memenuhi semua relung dalam darah dan tubuhku, hingga satu saja perubahan baik yang terjadi di hidupku para setan langsung saja membunyikan alarem tanda bahaya, tanda temannya akan berkurang satu, dan seketika itu dia pasti menggodaku dengan sifat sifat negati dominan yang tentu belum bisa aku kendalikan, ngantuk, malas, takut dan pesimis. Kalo aku sudah bisa mengendalikannya mungkin aku tidak menulis ini tapi mungki sedang menulis kesuksesan kesuksesan diriku dalam menjalani keidupan, atau mungkin sudah menggantikan posisi mario teguh di tv, dan mungkin ah.....mungkin mungkin,,, jadi kapan semua itu menjadi mungkin?? Tanda tanya besar pada diri dan hatiku, ayolah setan aku tahu kau tidak akan berhenti menggoda manusia tapi beri aku kesempatan untuk menjadi lebih baik dan memilih berteman dengan yang baik dari pada berteman denganmu, tapii liaaat deh saat aku menulis ini, ini adalah awal kebaikan yang ingin aku jadikan habbit, tapi liat setan setan sudah menggelantungi mata dan otakku, aku mengantuk, padahal aku belum shalat isya, dasar setan tau di mana kelemahanku, tapi kita liat ya setan siapa yang bakal menang,,sudah aku mau shalat isya sekarang aku g lagi mau kalah sama setan..
Besok di lanjut lagi,, dan mari kita tertawakan setan dengan membangun kebiasaan baik menjadi kebiasaan, dengan demikian setan pasti sedih dan ada masanya kita yang akan mentertawakan setan,, heheheheh peace...

getir


Tiap apa yang terucap tak dapat ku rasa,,
Tiap yang ku rasa tersimpan dalam relung terdalam.
Ku tekan segala asa hingga terkubur dalam palung terdalam tanpa satu orang pun tau..
Jika terus ku biarkan ..
Smua yang terlihat indah akan berakhir dengan kekecewaan..
Seiring detik yang terus berjalan
Aku telah perlahan meyakini  apa yang tidak ku rasakan sebelumnya.
Tiap kata kini adalah isi palung ku yang terdalam..
Tanpa ragu aku mengatakan apa yang di katakannya..
Tanpa ragu aku mengungkapkan apa yang di rasakannya,
Wahai Tuhan yang maha membolak balik hati,,
Jika apa yang ku rasakan saat ini adalah kehendakmu ku telah bahagia,,
Biarkan ia terus berda dalm palung terdalam di diriku,,

zee


Semuanya berawal dari sebuah kebaikan,,
Hingga aku mengrbankan rasa yang sebenarnya untuk orang lain,
Semuanya begitu rumit, hidupku, perasaan ini, bukan karna mencari kesemprnaan sosok tapi,,,
Semuanya terasa sesak di dada ketika semua rasa yag ku ucapkan hanyalah dusta,,,
Apa sebenarnya rahasia di balik ini semua,,
Jika saja aku bisa meminta kepada Tuhan untuk memutar kembali waktu yang terlewat aku akan membuat semunya lebih baik,,
Penyesalan memang selalu datang menyakitkan..
Seakan mencekik ..
Sulit untuk menerima memang,,
Tapi ..
Akan ada satu pelajaran berharga atas semua ini,,
Ini seperti telapak kaki telanjang melewati duri,,
Dan herus tetap dilewati karna ini adalah jalan yang tak ada jalan lain untuk memilih bahkan untuk menoleh ke belakang pun tidak akan membuat semua yang tlah ada menjadi lebih baik..
Sesak..
Semua terasa memenuhi kepala hingga membuatku tak lagi bisa menangis..
Tak ada yang bisa ku ungkapkan selain rasa sesal yang sangat mendalam..
Ketika semua kekhilafan dan kesalahan telah terlanjur ku perbuat..
Ingin rasanya berkata jujur pada orang baik itu bahwa ada nama lain, bukan dia,,
Tapi..
Aku tak mampu menyakitinya,,
Terlalu menyakitkan, bahkan saat membayangkannya saja ....
Harus apa..??
Menerima semua yan telah terjadi,
Atau ..
Menghapus semua rasa yang teramat dalam ku rasakan..
Mata itu tak dapat menghilang dari ingatan, bahkan ketika ku coba untuk melupakannya, semakin dalam ku ihat mata teduh itu,,,
Aku hanya bisa larut dalam sesal yang tiada akhir,,
-SR-
3 januari 2012