Detik ini aku terbangun di jantug sang malam
Kembali sendiri
Menatap langit langit malam yang penuh dengan awan hitam
Kemana bulan itu
Sudah lama aku tidak
melihatnya
Tidak melihat cahayanya
Tak ada pendarnya di tiap malamku
Qu buka jendela bambu, menghirup dalam dalam udara yang
berhembus
Merasakan desiran yang menyapu wajahku,,
Hanya angin yang selalu datang menemaniku, menghembuskan udara
yang dingin di hatiku yang dingin
Tanpa bulan
Tanpa cahayanya
Tanpa pendar nya yang indah
Kapan awan hitam itu akan berarak
Mengembalikan bulanku yang telah ditutupinya
Mengembalikan keindahan pendar yang selalu kurindukan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar