Jakarta,
24 oktober 2013 21:18
Sedih
ketika tahu orang lain mendapatkan kesempatan yang begitu indah, sedih malah
cenderung benci ketika orang lain mendapatkan apa yang begitu aku inginkan,
miris memang tapi mengendalikan hati itu tidak semudah membalik telapak tangan.
Berbagai buku motivasi, buku manajemen qolbu sering dan bahkan berkali kali di
baca, tapi hati ini sulit sekali untuk ikhlas atas ujian Nya, sult sekali
ikhlas atas taqdirnya, sulit sekali berfikir positif pada semua masalah yang
datang, yang jelas jelas memang aku sediri yang mendatang kan masalah itu,
dengan bersikap malas, penakut, arogan, sensitif, keinginan untuk berubah dan
memperbaiki diri sangat lah kuat tap entah apa yang membuatnya begitu sulit,
apa mungkin karna dosa yang sudah terlalu banyak dan melekat membuat hati ini
tertutup hitam yang pekat dan sulit untuk menghilangkannya serta mengubahnya.
Aq sadar, aq tau selama ini aku salah sepertinya setan sudah memenuhi semua relung
dalam darah dan tubuhku, hingga satu saja perubahan baik yang terjadi di
hidupku para setan langsung saja membunyikan alarem tanda bahaya, tanda
temannya akan berkurang satu, dan seketika itu dia pasti menggodaku dengan
sifat sifat negati dominan yang tentu belum bisa aku kendalikan, ngantuk,
malas, takut dan pesimis. Kalo aku sudah bisa mengendalikannya mungkin aku
tidak menulis ini tapi mungki sedang menulis kesuksesan kesuksesan diriku dalam
menjalani keidupan, atau mungkin sudah menggantikan posisi mario teguh di tv,
dan mungkin ah.....mungkin mungkin,,, jadi kapan semua itu menjadi mungkin??
Tanda tanya besar pada diri dan hatiku, ayolah setan aku tahu kau tidak akan
berhenti menggoda manusia tapi beri aku kesempatan untuk menjadi lebih baik dan
memilih berteman dengan yang baik dari pada berteman denganmu, tapii liaaat deh
saat aku menulis ini, ini adalah awal kebaikan yang ingin aku jadikan habbit,
tapi liat setan setan sudah menggelantungi mata dan otakku, aku mengantuk,
padahal aku belum shalat isya, dasar setan tau di mana kelemahanku, tapi kita
liat ya setan siapa yang bakal menang,,sudah aku mau shalat isya sekarang aku g
lagi mau kalah sama setan..
Besok di
lanjut lagi,, dan mari kita tertawakan setan dengan membangun kebiasaan baik
menjadi kebiasaan, dengan demikian setan pasti sedih dan ada masanya kita yang
akan mentertawakan setan,, heheheheh peace...